Monday, January 19, 2009

Day 24

Evolution of Dance: Have You Seen It?
PERNAH lihat video klip yang judulnya “Evolution of Dance”? Kalau belum, coba sekarang juga Anda buka situs YouTube dan ketik judul video klip tadi di kotak pencarian.
Sudah ketemu? Ya, inilah video klip yang menjadi fenomena di YouTube. Video klip ini tercatat disaksikan sebanyak hampir 100 juta kali! Video klip ini menjadi video klip nomor dua paling populer di YouTube setelah video klip dari penyanyi Avril Lavigne.
Sebelumnya, selama lebih dari 2 tahun sejak di-upload di YouTube pada 6 April 2006, “Evolution of Dance” ini merupakan video klip nomor satu paling populer di YouTube. Pada masa-masa awal, video klip ini bahkan disaksikan sebanyak lebih dari 10 juta orang hanya dalam jangka waktu kurang dari dua minggu! Luar biasa, bukan?
Di video klip sepanjang sekitar 6 menit ini, komedian dari Amerika yang bernama Judson Laipply memperagakan kemahirannya menari sambil diiringi sejumlah lagu dari berbagai penyanyi dari berbagai era. Laipply dengan sangat persis menirukan gaya yang ditampilkan para penyanyi tersebut di video klip mereka.
Laipply dengan sangat persis menirukan gaya Elvis Presley di era 1950-an ketika diputar lagu “Hound Dog”. Begitu juga gaya The Village People di era 1980-an pada lagu “Y.M.C.A.”, tarian Vanilla Ice pada lagu “Ice Ice Baby” dan MC Hammer pada lagu “U Can’t Touch This” di awal 1990-an, sampai gaya Eminem ketika membawakan lagu “Lose Yourself” di awal tahun 2000-an. Video klip ini akhirnya juga masuk ke dunia offline, dan dipublikasikan di sejumlah mainstream media terkenal seperti CNN, E!, dan USA Today. Laipply sendiri sempat menjadi bintang tamu pada acara talk-show yang sangat populer, Oprah.
Inilah tipikal video klip yang berpeluang besar untuk bisa populer di YouTube: lucu, konyol, pendek, serta sekaligus cerdas. Kalau sudah bisa seperti itu, orang pun akan dengan serta-merta menyaksikannya dengan penuh antusias.
Nah, kisah kesuksesan di dunia online seperti ini bukan milik Laipply semata. Masih banyak orang yang dengan cerdas bisa memanfaatkan Web 2.0 ini. Selain YouTube, situs MySpace juga sudah lebih dulu dimanfaatkan oleh sejumlah grup band—terutama band-band indie—untuk menampilkan karya-karya mereka. MySpace ini memang sangat populer di kalangan musisi karena memiliki fitur yang memungkinkan anggotanya untuk meng-upload musik dan video mereka secara mudah.
Sejumlah grup band yang saat ini populer di kalangan anak muda Indonesia seperti The Changcuters, Mocca, Sore, Everybody Loves Irene, Zeke and the Popo, dan Goodnight Electric juga punya account di MySpace. Bahkan, kelompok White Shoes and the Couples Company sempat dinobatkan menjadi salah satu dari 25 band terbaik di MySpace versi majalah musik terkemuka, Rolling Stone, pada Desember 2006 lalu.
Memang, situs seperti MySpace memungkinkan para band tadi untuk melakukan promosi dengan biaya rendah. Banyak keuntungan yang bisa langsung didapat. Misalnya pesanan album, kontrak dari label rekaman, rilis album secara digital lewat Internet, dan tawaran manggung yang bukan hanya datang dari pelosok Nusantara, tapi bahkan dari seluruh dunia!
Lebih enaknya lagi, promosi tadi tidak perlu dilakukan sendiri oleh para musisi tersebut. Tapi, lewat jaringan pertemanan yang ada di situs MySpace tadi, semua penggemar bisa ikut menyebarluaskan promosi tentang musik-musik mereka. Ini menunjukkan bahwa di New Wave Landscape, sekali pelanggan itu merasa excited, mereka akan mem-forward, men-tagging, meng-invite, meng-add, meng-confirm, meng-share, me-recommend, me-rating, mem-vote, men-submit, dan berbagai istilah lainnya yang ada di Web 2.0 saat ini.
Jangan lupakan juga kisah sukses yang fenomenal dari film “Ayat-ayat Cinta” pada awal tahun 2008 ini. Film yang diangkat dari buku dengan judul sama karya Habiburrahman El-Shirazy yang juga sangat laris ini buzz-nya sudah ada jauh sebelum penayangan filmnya. Mulai dari lika-liku kisah di balik layarnya yang dimuat di blog sutradaranya, Hanung Bramantyo, sampai beredarnya film versi unedited-nya di Internet.
Selain itu, setelah film “Ayat-ayat Cinta” ini diputar di bioskop, banyak penonton yang merasa sangat tersentuh, dan akhirnya mereka menuangkannya di Internet lewat blog, milis, dan forum-forum diskusi. Promosi yang ada menjadi berlipat ganda. Bahkan, ketika belum sampai satu bulan rilis di bioskop, film ini telah mampu menyedot sekitar 2,4 juta penonton! Saking ramainya pemberitaan yang ada saat itu, sampai-sampai Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menyempatkan diri menonton film ini.
Nah, semua ini menunjukkan bahwa kesuksesan yang ada di online juga bisa menjalar ke offline. Selain itu juga menunjukkan betapa pentingnya peranan pelanggan yang sudah sangat excited. Di era New Wave Marketing ini, pelanggan memang jauh lebih sensitif. Kalau sudah marah, ya marah sekali. Tapi sebaliknya, kalau sudah suka, akan suka sekali.

0 comments:

Blog Archive


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Ebook Download