Tuesday, December 23, 2008

day 6

We will be number one or two in every business we’re in, or we will fix it, close it, or sell it.

Itulah ucapan terkenal dari Jack Welch yang menjadi kredo kepemimpinannya. Karena ucapannya ini, banyak orang Amerika marah pada Welch yang ketika itu baru saja diangkat jadi CEO General Electric (GE).

Maklum, orang Amerika, saking bangganya dengan GE, punya pendapat, “What is good for GE, is good for America.”

Mereka khawatir akan terjadinya lay-off besar-besaran di GE kalau Welch menganggap suatu divisi atau anak perusahaannya kalah bersaing, bukan hanya di tingkat Amerika, tapi juga di tingkat dunia.

Welch juga menyatakan bahwa GE bukan perusahaan Amerika lagi, tapi harus jadi perusahaan global. Karena itu, kultur perusahaan mesti diubah. Orang-orang GE harus bisa merasa nyaman ketika diminta bekerja di manapun di dunia. GE tak bisa lagi hanya menjadi raksasa di AS, tapi harus menjadi perusahaan kelas dunia.

Berkat kepemimpinannya inilah, pada tahun 1999 ketika Welch lengser, majalah bisnis terkemuka Fortune menobatkan dia menjadi ”Manager of the Century.”

Padahal, baru 5 tahun sebelumnya, September 1994, majalah yang sama pernah memuat cover story berjudul “Jack Welch’s Nightmare on Wall Street”; yang isinya mempertanyakan kinerja manajemen GE. Saat itu terjadi kasus perdagangan fiktif pada anak perusahaan GE, Kidder Peabody, yang mengakibatkan GE kehilangan pendapatan sebesar 350 juta dollar AS!

Walaupun dilanda kasus tersebut, Welch ternyata bisa tetap memimpin GE sampai masa pensiunnya. GE sukses dikenal sebagai perusahaan global dan duduk di peringkat teratas Fortune 500 selama bertahun-tahun.

Jack Welch dan GE memang hebat. Namun, jangan kecil hati. Sekarang, Anda tidak perlu jadi seorang Jack Welch atau bekerja di perusahaan sekelas GE untuk menjangkau pasar global.

Internet telah membuka batas-batas dunia sehingga pasar menjadi tanpa batas. Semua orang bisa punya kesempatan yang sama untuk masuk ke pasar global.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan ataupun individu yang bertarung di pasar global dengan memanfaatkan Internet ini. BaliCamp, perusahaan pengembang software yang berbasis di Bali misalnya, bisa melayani klien-kliennya yang membutuhkan solusi IT di berbagai penjuru dunia. Begitu juga Sonia Bali, yang bisa menjual berbagai produk suvenir dan aromaterapinya dengan memanfaatkan media Internet.

Saya sendiri, ketika baru-baru ini tertarik ingin pergi ke St. Petersburg di Rusia, menggunakan Internet untuk mencari hotel yang tepat dengan harga yang pas. Enak memang, karena saya bisa memilih sendiri hotel yang saya sukai dengan cepat.

Tapi, itu baru permulaan dari gejala New Wave Market yang jadi horisontal.

Gejala baru sudah jelas di Dunia Tanpa Batas dan Pasar Tanpa Halangan ini.

Coba perhatikan pasar horisontal yang nyata walaupun maya di eBay yang mempertemukan penjual dan pembeli dari seluruh dunia.

Penjual merasa bisa menjangkau dunia tanpa batas sehingga bisa mendapatkan harga yang paling tinggi. Sedang pembeli merasa punya keleluasaan untuk memilih berbagai penawaran dari manapun untuk mendapatkan yang terbaik juga. Pihak penyelenggara, eBay, hanya memfasilitasi transaksi horisontal yang fair.

Contoh lainnya adalah Alibaba.com. Perusahaan yang didirikan Jack Ma tahun 1999 ini juga sukses karena jadi tempat pertemuan antara para supplier dan buyer, terutama yang punya minat untuk pasar China yang begitu luas.

Pada tahun 2008 ini, Alibaba.com sudah mampu menarik 23 juta pengunjung, di mana 65%-nya berasal dari China. Tak heran jika raksasa Internet seperti Yahoo! pun tertarik untuk menjalin kerjasama strategis dengan Alibaba.com ini. Selain itu, IPO-nya pada November 2007 pun tercatat sebagai IPO perusahaan Internet terbesar kedua setelah Google.

Dua perusahaan dotcom ini menunjukkan kesuksesannya masing-masing. Kalau eBay sukses di business-to-consumer (B2C), maka Alibaba.com di business-to-business (B2B).

Tapi yang unik, baik eBay maupun Alibaba.com sebenarnya tidak memproduksi barang-barangnya sendiri. Mereka hanya memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli secara horisontal. Baik penjual dan pembeli ini adalah Customer bagi eBay maupun Alibaba.com.

Jadi, yang terjadi adalah Customer-to-Customer atau C2C. Di mana kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli, punya status yang sama.

Benar-benar Horisontal.

Itulah salah satu contoh konkret horisontalisasi pasar di New Wave Paradigm.

Kenapa bisa terjadi?

Jelas karena adanya Teknologi yang mendorong Horisontalisasi, Politik dan Regulasi-regulasi yang makin Horisontal, Ekonomi yang dikendalikan kekuatan moneter horisontal dan juga situasi Sosial-Budaya yang juga makin horisontal.

---Ringkasan tulisan ini bisa dibaca di Harian Kompas---

0 comments:

Blog Archive


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Ebook Download